Hilang
"Kak rayan,"
"Kenapa la?"
Lala tersenyum geli mendengarnya, ia tak mengerti, rayan selalu menjawab dengan kata 'kenapa'. Rasanya terlalu berlebihan.
"Kak rayan, kok suka banget ngomong 'kenapa' padahal kan Lala cuma manggil doang."
"Kakak ngomong gitu supaya kamu ngga ngerasa sendiri, supaya kamu tau kalau ada manusia yang masih peduli sama kamu la," Disela-sela ucapannya, ia menghela napas. Ntah karena lelah atau memang sudah bosan dengan skenario semesta.
"Lala, kakak gamau lagi kamu ngejalanin ini sendiri, kakak gamau kamu ngerasa gapunya tumpuan, gapunya temen. Dengan kakak jawab 'kenapa' kamu bisa jadiin kakak pendengar dan penolong buat kamu." Katanya sambil menepuk pundak lala.
Mata lala berembun, siapa yang menaruh bawang disini?
"Kamu kuat, kakak tau itu. Kamu udah laluin banyak hal, jangan berhenti ya. Kakak ngga akan bosen ngomong, kalau cape, istirahat."
Lala tertawa kecil, rayan memang tidak pernah berubah. Ia begitu bersyukur, adanya rayan mampu membuat lala sadar bahwa, ia harus tetap hidup walau bumi sudah menikamnya. Namun tiba-tiba sekilas terpikirkan, bila nanti rayan tak ada, ia bagaimana?
"Tapi, kalau kakak nanti hilang gimana? Lala sama siapa?"
"Hahaha, hilang kemana la? Diculik? Yakali. Kakak ngga akan kemana-mana."
"Iya, diculik semesta."
Ucapan lala membuat rayan terkelu seketika. Ia lupa, jika semesta sudah mengambil alih tubuhnya, semua selesai. Rayan harap, semesta lebih dulu memberi banyak manusia baik pada lala, jauh sebelum ia pulang.
"La, ngga perlu khawatir. Karena seharusnya, yang paling kamu takutin itu ketika kamu kehilangan diri sendiri."
"Ngga apa apa kamu kehilangan temen, kehilangan kakak, kehilangan kucing kesayangan, atau kehilangan hujan sekalipun. Karena mereka ngga seberharga diri kamu."
"Tapi, manusia istimewa itu, mereka yang mampu menjaga dirinya masing-masing supaya tidak hilang. Kamu bukannya mau jadi istimewa la? Kalau gitu mulai sekarang jaga diri kamu baik-baik."
"Lala mau meluk diri sendiri lebih erat jadinya, biar ngga hilang."
"Percuma dipeluk kalau hatinya ngga mah la."
"Apa sih kak rayan, ngga nyambung."
"Bukan ngga nyambung, tapi kamunya ngga peka." Katanya pelan, hampir tidak terdengar
"Yang hilang bukan diri kamu, bukan kakak juga, tapi harapan kakak la."
df
Aww😍😍
BalasHapusHeiyooooo😍
HapusDuhhh kena banget:)
BalasHapus:)
Hapus