Penghujung September
"La, ini."
Gadis itu menoleh, menatap malas laki-laki disampingnya. "Buat apa?"
"Sebentar lagi kan musim hujan."
"Ramalan cuaca ngga selalu bener kak."
"Tapi, persiapan itu perlu."
Lala bergeming, tak mengindahkan perkataan Rayan. Mungkin, benang dalam kepalanya masih semrawut.
Namun, beberapa pelik nan sedu sudah berhasil Lala lewati, ia bersyukur karena itu sebab kesedihan di tahun-tahun lalu nampak begitu memilukan.
"Kak, menurutku semua hal memang perlu dipersiapkan, apapun itu tanpa melihat ramalan atau semacamnya." Lala menghembuskan napas berat. "Supaya kita ngga jatuh ke lubang gelap."
"Lebih tepatnya, jatuh ke dalam isi kepala sendiri."
df
empall
BalasHapusWkwk ngasih kode
Hapus