Memori Baru
"Faz, aku selalu punya banyak pertanyaan."
"Lalu?"
"Harusnya kamu tanya untuk apa."
"Hmm, itu hanya untuk kepuasanmu saja kan?"
Ellen menggeleng. "Bukan, tapi untuk menambah memori baru."
"Menambah wawasan baru harusnya."
"Memori faz, setiap orang memiliki sejarah sendiri dihidupku, sebab itu aku menyebutnya memori. Ntah jawaban mereka hanya sekedar iya atau tidak, tapi buatku, mereka sudah mengisi kekosongan disini." Ellena menunjuk tabel yang ada di jurnal pribadinya.
"Kamu rajin sekali membuat tabel sebanyak itu. Untuk apa?"
Ellena tersenyum kecil, "Dokter bilang, ingatanku akan memudar, seperti rambutku sekarang. Perlahan hilang hingga tak bersisa."
Fazza diam termangu, tatapannya tetiba kosong.
"Aku senang bertanya bukan hanya sekedar, namun supaya aku ingat mereka melalui jawaban ini. Kalau suatu hari ingatanku hilang, aku bisa membaca ulang. Dan memori itu tak akan habis."
Df
Komentar
Posting Komentar