Dalam Kedamaian, Sedalam-dalamnya



Aku akan mencintaimu dengan tenang, seperti moledy orkestra yang mengalun lembut nan damai. Aku akan mencintaimu tanpa gelisah, tanpa badai dan petir. Sekedar mengalir begitu saja. Supaya kamu merasa aman. 

Kataku saat itu. 

Namun sepertinya, hal itu tak cukup untukmu. 
Aku bingung, bukankah kedamaian bisa lebih menenangkan? 
Aku sudah berusaha untuk memahami dirimu selama ini, mengiyakan setiap hal yang kamu inginkan, tanpa melihat diriku yang sebenarnya terluka. Menelan sakit seorang diri, memberi seluruh hati supaya kamu merasa aman, sekali lagi. Supaya kamu tetap disini, dan merasa dicintai.

Hingga pada akhirnya
Aku sadar bahwa, aku terlalu gegabah. Aku tak tahu kalau ternyata mencintaimu bisa serumit ini. Seberapa kalipun aku mencoba untuk mengerti, aku tak bisa. Sebab peliknya terlalu besar untukku. Ntah karena aku yang tak tahu bagaimana bahasa cintamu, atau memang kamu yang tak menginginkan kasih dariku.

Sekali lagi, 
Aku akan mencintaimu tanpa gelisah, tanpa badai dan petir. Tapi rupanya, badai itu adalah dirimu. Bagaimana bisa aku mendekap badai hebat, sedangkan kehujanan saja aku sakit. 
Ah, perkara cinta memang rumit.

Df

Komentar

Postingan Populer