Tak Apa Kan Aku Menyapamu Lagi?
Labirin,
aku senang menyapamu. Meskipun hanya melalui tulisan-yang mungkin juga tak akan kamu baca. Tenang, aku sudah baik-baik saja tanpamu.
Kamu hanya abadi, didalam karya dan relung jiwaku.
Labirin,
Aku senang melihat senyum dan tawamu, walau bukan aku penyebab bahagiamu itu. Aku senang mengingat hal-hal kecil bersamamu, walau itu sudah sangat lama. Dan, walau itu hanya sebentar. Aku selalu merasa, kamu adalah tempat terbaik yang tak akan aku temui lagi dalam diri siapapun. Namun, juga tempat yang tak mungkin bisa aku singgahi kembali. Sebab sekarang, aku sudah berlayar jauh. Ya, aku memutuskan untuk berlayar, meski aku payah dalam mengarungi lautan. Doakan aku baik-baik saja ya.
Lantas bagaimana denganmu? Apa kamu sudah berdamai? Berdamai dengan apapun. Dirimu, patahmu, atau mungkin masa lalumu? Aku harap, kamu sudah menemukan jawaban untuk setiap pertanyaan-pertanyaan yang selama ini kamu simpan sendiri.
Labirin,
Aku bohong bahwa semua sudah selesai. Namun, karena segalanya sudah berubah, dan aku sudah berlayar, tak ada pilihan lain selain mendoakanmu. Aku selalu mendoakan kebaikanmu, meminta yang terbaik dari yang paling baik pada semesta. Karena aku tau, aku tak lagi bisa mendekap tubuhmu, tak lagi bisa bertanya kamu sudah makan atau belum, tak lagi bisa menyuruhmu menjaga kesehatan. Jadi, tolong baik-baik saja ya.
Ah, aku terlalu banyak menulis. Sudah dulu ya.
Tapi sebelum itu, tak apa kan, aku menyapamu lagi?
Df
Komentar
Posting Komentar